Mardigu Wowiek Prasantyo - Paling enak menjelaskan itu dengan ilustrasi. Ilustrasi sederhana.
Katakan anda sahabat semua sedang diskusi dengan saya dan saya adalah presiden Indonesia (andai loh ya). Dimana sahabat pembaca tahu semua bahwa saya sebagai penganut ekonomi Hudsonian tidak perlu ada bank central.
Jadi saya akan bubarkan bank Indonesia, jadi kan hanya direktoral jenderal hanya dirjen namanya dirjen moneter di bawah kementrian keuangan. Jadi pindah posisinya di bawah menkeu.
Dengan demikian kita ngak perlu pusing dengan IMF dan world bank yang bercokol di BI, karena mereka di bawah menkeu. Secara pasal undang-undang 45 kita kuat karena jabatan presiden “dibantu para menteri”. Jadi kuat. Kita menganut presidential khan? Ya itu cara terbaik dalam tata kelola keuangan negara.
Maka anda sahabat saya sebagai pebisnis yang berani kita memutuskan akan membangun 100.000 unit rumah dalam waktu 3 tahun kedepan.
Katakan nilainya di perlukan dana 50 triliun untuk 100.000 rumah susun di tengah kota.
Saya akan katakan, saya akan berikan uang tersebut lalu kembalikan uang tersebut ke negara dalam 5 tahun tanpa bunga. Orang yang beli rumah tadi bayar langsung balikan ke Negara.
Uang tersebut saya minta menkeu cetak dari angin saja. Sekali lagi, ikuti hudsonian ya, bukan Keynesian.
Lalu syarat berikutnya barang harus 100% local, tidak boleh ada unsur impor.
Pabrik besi nyala, pabrik semen nyala semua memproduksi, bata, kusen dan lain sebagainya sampai SDM semua local.
Maka ketika bangunan jadi, karena tak ada bunga harga murah. Ketika 5 tahun kemudian 50 triliun balik ke menkeu uang tersebut di bakar!!!! Maka tidak ada anjing pudel inflasi yang menakutkan tadi terjadi.
Ada 100.000 unit bangunan di buat dari “thin air” dari angin dan tidak akan ada inflasi.
Masih kurang masuk di pikiran?
Kita berikan lagi contoh lain lagi.
Sekarang kita membuat nation interest. Tujuan Negara kita adalah GDP menjadi 3 kali lipat dari sekarang yang 3800 dolar per kapita jadi 10.000 dalam 5 tahun.
Bisa kah? Loh ini harus bisa, kita khan hudsonian!!!
Begini ilustrasi lain lagi.
Kirim agen intelegen kita ke papua new guenea. Cari orang di sana yang dekat dan berpengaruh dengan perdana menteri disana. Tidak perlu perdana menterinya cukup “presidency” nya orang di sekitar perdana menteri yang akan menjadi “agent” kita.
Katakan setelah 2-3 tahun kita mendapatkan orang disana yang bernama “larry”.
Lalu kita bilang kepada si larry tadi. Hei larry bilang kepada PM anda bikin proyek yang banyak, proyek jangka panjang, proyek yang lama balik modalnya tetapi ada “streaming income”nya. Kalau bikin jalan ya jalan tol jangan jalan umum.
Kalau jalan umum rakyat yang untung, kalau jalan tol kan Negara yang untung.
Buat Dam, pelabuhan laut, bandara pokoknya yang lama balik modalnya. Uangnya?
Katakan kepada larry uangnya ada, kamu tinggal kerja saja.
Setelah larry meyakin kan perdana menteri papua new guenea tersebut maka proyek billion dolar ada.
Lalu apa yang Indonesia lakukan?
Kita cetak uang lagi “out of thin air”. Dari angin kita cetak rupiah.
Lalu kita terbitkan surat hutang tersebut ke papua new guenea. Surat tadi kita berikan kepada perusahaan Indonesia. Untuk di cairkan buat bayar besi, semen, bata, batu, paku, baut sampai SDM semua harus Indonesia. Tidak ada local produk papua new guinea sama sekali.
Lalu kita bangun jalan tol, pelabihan, dam irigasi dan lain sebagainya.
Kemudian mulai papua new guenea mencicIL dollar ke Indonesia. Setiap dolar masuk senilai yang sama rupiah kita bakar.
Kita namakan inisiatif Indonesia tersebut dengan nama JALUR REMPAH. Ini kita pakai ke timor timur, philipina, laos, kamboja mana saja Negara “di bawah” Indonesia.
Dolar masuk deras, ekonomi Indonesia kencang berjalan. Pabrik besi milik Indonesia swasta sebesar Krakatau steel ada 10 kali, pabrik semen ada 20, dan lain sebagainya tumbuh cepat.
Inilah strategi yang mulai tahun 2008 ada terjadi di dunia ini di pakai oleh sebuah Negara besar. Dia berani melakukan sesuatu yang baru untuk menantang hagemoni. Inilah ke ilmuan Hudsonian yang di pakai Negara tersebut.
Beliau memang selama 3 tahun sejak tahun 2005 di pakai sebagai salah satu penasehat keuangan dan perancang new normal di negara besar tersebut.
Saat ini sebenarnya Mr Hudson ada lagi sesuatu yang baru yang sangat cocok untuk kita. Mudah-mudahan kita minat. Tapi kalaupun tidak minat dan masih kagum dengan Keynesian ya ga apa-apa, setidaknya diskusi rutin kami membuat saya pinter sedikit walaupun belum bermanfaat haha
# peace
Belum ada tanggapan untuk "Sekilas Hudsonian"
Posting Komentar