Mardigu Wowiek Prasantyo - Sebagai penggila buku maka setiap kunjungan ke singapura ada tempat yang rutin saya sambangi , yaitu ke Times bookstore. Sudah 20 tahun saya langganan di sana. Tiap bulan pasti kesana sehingga tampang saya kalau datang pasti di kenal karyawan di sana terutama staf yang nokrong di sesi rak buku bisnis, buku ekonomi dan buku geopolitik.
Biasanya anak mahasiswa magang yang membantu saya. Lalu apa bedanya datang ke toko buku gramedia atau sejenisnya dengan ke times atau ke popular bookstore di singapura?
Jauhhhh, langit dan dasar bumi hahahaha
Gramedia mah toko buku, cari buku di sana, kalau times?
Begini apa yang saya rasa. Ketika masuk di toko buku di sapa “greeter” yang menyapa kita dan menanyakan kabar serta menanyakan sedang cari apa. Kita katakan cari buku terbaru tentang politik misalnya. Maka kita akan di antar ke rak politik dan ke arahkan ke penjaga rak tersebut.
Lalu staf tersebut akan bertanya atau menginformasikan, bapak sudah baca fire nya trump? Itu buku isinya tentang tabiat trump yang nyleneh dan setengah narciscism.
Saya akan tanya lebih dalam, narciscim ?
O yes sir, there are 2 characteritic of narciscim of mr trump that you will get from this book, katanya sambil membuka halaman tentang narciscism trump tersebut.
Or..katanya kemudian, you better read this book for you to understand that US dollar will be hit by other currency. Those book are read by mr trump before he became presiden.
Sang pemuda kacamata an tebel tadi menjelaskan buku sebaiknya saya baca sebelum membaca buku FIRE nya trump yang menjadi alasan trump mulai menyerang china dan rusia sekarang.
Here you are sir, “the colder war”. This book written on obama time versus putin, but seem obama can’t match putin. Even hillary can’t beat putin, amerika need trump to beat putin.
Dia menjelaskan rinci mengapa amerika memerlukan sosok devil seperti Trump. Untuk itu dunia harus tahu tabiat trump yang ofensive ini ada dalam buku buku yang di jabarkan pemuda tadi.
Begitulah sekilas suasana saya di Times. Dalam toko buku times tersebut pengalaman apa yang saya dapat kan kira-kira?
Yes, benar!. Saya mendapat KNOWLEDGE dari hadir nya saya 1 jam an dengan staf penjualan di rak buku politik tersebut.
Saya tanya lagi kepada pemuda tadi, is the anything book about china?
You want to have the informasion about china strategy on water sir?
Dia balik tanya ke saya tentang strategi china yang ingin menguasai lautan dimana semua dunia tahu kekeuatan maritim dan navy amerika 2 kali kekuatan armada laut china dan apa strategi china mengalahkan US ya dengan proxy war nya. Tidak mungkin conventional war yang china terapkan.
Dan itulah cerocosan si pemuda tadi yang kemudian dia berkata, I have 2 book for you sir, one called “asian waters”, second called “the china private army” protecting china silk road.
Oh i have those china private army’s book. I used it alot on my speech and lecture. Saya jawab kalau china private army bukunya saya pakai sebagai bahan saya menulis dan kalau ada seminar yang mana tidak ada yang percaya bahwa china sudah mencaplok bahkan hingga sampai saat ini GDP banyak negara di kuasai china. Timor timur GDP nya sudah 60% china, papua new guenea 60% china, malaysia 35% china di jaman najib sekarang tinggal 20% jaman mahatir dan terus turun pengaruh chinanya.
Kalau indonesia ngak ada china nya, aman indonesia mah. China di indonesia itu hoax.
Dia lanjutkan, O really, if you have that book i recommmend you to buy this book, “the war by other means”. You will amaze with what china, rusia and america play geostrategical games.
Apa yang terjadi kalau itu anda yang memang minat dunia buku beginian? Panic buying lah seperti saya!!!
Jadi sekali lagi, kita dapat PENGETAHUAN begitu masuk ke times. Beda khan?
kalau masuk gramedia kita dapat buku kalau masuk ke times kita dapat ilmu. Saya ngak dapat ilmu di toko gramedia, dapat ilmunya setelah baca buku. Dan di gramedia dan toko buku sejenis sering salah beli buku karena tidak ada referensi, bukan genre yang saya suka.
Bayangkan penjaga raknya kalau tidak baca bukunya? Dan hal itu tidak mungkin terjadi di times, pasti faham isi buku. Bahkan kita bisa berdebat pemahaman filsafat atau diskusi isi sebuah buku selagi mencari buku. Senang bertemu dengan sesama pembaca yang berpengetahuan, walaupun hanya mahasiswa magang berusia awal 20 tahunan yang katanya anak milenial.
Apa yang terjadi di akhir bicara dengan pemuda tersebut? ya 6 buku saya beli. Setelahnya? Saya “pump up” semangat sekali ingin cepat cepat ada waktu luang untuk membacanya. Lalu setelah baca pengen deh ada sesi diskusi terbuka membahas isi buku tersebut. Sayang teman saya hitungan jadi pengemar baca ini. Jadi ya..saya tuangkan sedikit ke diary facebook ini. # peace
Belum ada tanggapan untuk "Buku dan Ilmu"
Posting Komentar